Tuesday 9 November 2010

ke Jakarta (part1)

Untuk pertama kalinya saya pergi ke Jakarta di tengah-tengah masa kuliah, bukan pada saat libur akhir semester. Alhamdulillah kali ini saya diberi kesempatan untuk pergi ke Jakarta tanpa harus membeli tiket pesawat sendiri, bahkan saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan dan tempat menginap. :D It's all free. Saya sangat bersyukur karena bisa mendapat pengalaman yang sangat berharga ini. Internship di salah satu perusahaan Korea, Min Communications, Inc. Kemudian diikutsertakan dalam business trip ke Jakarta bersama manager saya. Saya banyak belajar tentang dunia kerja khususnya di Korea Selatan.

Perjalanan dimulai tanggal 29 Oktober pukul 6 pagi. Taksi membawa saya menuju Daegu International Airport yang letaknya tidak jauh dari kampus saya, hanya memerlukan waktu 10 menit di pagi hari yang jalanannya belum padat sama sekali. Setelah bertemu dengan manager saya, akhirnya kami pun check in di counter Korean Air. Kali ini saya tidak membawa koper raksasa seperti ketika saya pulang ke Jakarta pada saat liburan. Simpel,  hanya travel bag ukuran yang bisa masuk cabin dan backpack kecil. Check in selesai, kami pun lapar dan akhirnya mampir di food store kecil untuk membeli minuman hangat.

Jam 7 pagi kami berjalan menuju gate untuk naik pesawat menuju Incheon International Airport. Ini pertama kalinya saya mencoba penerbangan domestik di Korea. Maklum, luas Korea tidak begitu besar sehingga perjalanan dari satu kota ke kota lainnya cukup ditempuh dengan menggunakan bus atau kereta. Fasilitas transportasi yang sudah sangat memadai menurut saya. Daegu ke Incheon memerlukan waktu 50 menit. Tentu saja pesawatnya lebih kecil dari yang biasanya saya naiki kalau berangkat dari Incheon ke Jakarta. Mirip pesawat penerbangan domestik di Indonesia tetapi peragaan keselamatan tidak lagi diperagakan oleh pramugari, semua sudah menggunakan layar yang ada di dalam pesawat.

50 menit kemudian, pesawat mendarat di Incheon International Airport. Untuk pindah ke terminal International, saya tidak perlu naik bis lagi karena ternyata gedungnya saling terhubung, tidak terpisah seperti di Bandara Soekarno Hatta. Saya juga tidak perlu mengambil koper lagi karena sudah langsung dikirim ke Jakarta. Pesawat ke Jakarta akan berangkat pukul 15.45 hari itu juga.

Waktu masih banyak dan kami teringat kalau kami belum sarapan. Akhirnya kami makan di salah satu restoran yang ada di lantai 1. Saya memilih menu nasi goreng crab ala Thailand. Enak banget! Si koki juga menggunakan beras Thailand untuk nasinya. Rasanya pas untuk lidah orang Indonesia menurut saya. Waktu luang masih banyak, jadi kami sempatkan untuk beristirahat di tempat sauna.

Pukul setengah satu siang, kami pun keluar dari tempat sauna dan langsung menuju imigrasi. Petugas imigrasi bertanya kepada saya apakah nanti saya akan kembali ke Korea dan saya menjawab ya. Oh ya, awal tahun ini saya sengaja membuat re-entry permit visa yang multiple yang bisa digunakan lebih dari satu kali selama masa berlaku untuk bolak-balik masuk Korea. Awalnya saya cuma iseng membuat visa multiple tapi ternyata itu membuat saya bisa bolak balik Indonesia 3 kali, yang 2 kalinya free airfare. :D alhamdulillah. Setelah melalui imigrasi, kami pun melihat-lihat duty free shop. Kebetulan tidak ada barang yang ingin saya beli di sana. Duty free shop di Bandara Incheon sangat bagus dibanding dengan bandara di Jakarta. Walaupun begitu, saya lebih suka duty free shop yang ada di bandara Hongkong karena feelnya tidak seperti di bandara. :D

Setelah itu, kami menuju gate pesawat Korean Air yang akan kami naiki. Sambil menunggu, saya mencoba untuk online. Fasilitas free wifi di bandara Incheon sangatlah oke. Tidak terasa akhirnya waktu boarding sudah dekat. Sebelum itu, kami pergi membeli roti apel dan nanas di SUBWAY. Pemandangan yang terlihat saat itu adalah.. gerombolan anak-anak SMA dari Jepang. They are so cute. Saya sangat suka seragam sekolah mereka yang seragam sampai sepatunya juga. Setelah menghabiskan roti, saya pun antri di barisan untuk menuju ke dalam cabin. Bismillahirrahmanirrahim, dan saya pun menginjakkan kaki di lantai cabin.

Saya duduk di kursi sebelah jendela, posisi favorit saya. Ini ketiga kalinya saya naik pesawat Korean Air. Interiornya sudah berubah, lebih bagus dan sudah ada layar monitor di masing-masing kursi. Walaupun begitu, saya tetap lebih suka kursi pesawat Cathay Pacific karena lebih nyaman dan empuk. Perjalanan dari Incheon ke Jakarta membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam. Cukup untuk menonton 2 sampai 3 film. Saya melihat-lihat list movie yang ada di situ. Wow, ternyata filmnya lebih oke daripada yang ada di Cathay Pacific. Hampir semuanya film yang dirilis tahun ini dan box office. Akhirnya saya memilih Letters to Juliet untuk ditonton. Kebetulan waktu itu saya ingin menonton ini di CGV tapi belum sempat.

Setelah 1 jam terbang, akhirnya makanan dibagikan. Saya memilih pibimbap, makanan yang pasti ada di Pesawat Korean Air. Rasanya cukup oke untuk ukuran makanan di dalam pesawat. Tapi ntah mengapa, lagi-lagi saya lebih suka makanan yang disediakan di Cathay Pacific. Haha, ga bermaksud apa-apa tapi memang kenyataannya saya lebih suka itu. 7 jam saya lalui dengan menonton film, mendengarkan musik, membaca buku, tidur, dan tidak lupa memotret pemandangan di luar jendela pesawat. Yang paling bagus adalah ketika matahari akan terbenam. Subhanallah.. Cantik banget langitnya!

Alhamdulillah pesawat mendarat di bandara Soekarno-Hatta dengan selamat pada pukul 20.20. Lebih cepat 15 menit dari perkiraan. Oh.. I smell Jakarta. Sempet kaget juga karena pergantian suhu yang drastis. Setelah menunggu manager membuat visa on arrival dan melewati counter imigrasi, kami pun mengambil barang. Cukup lama juga kami menunggu. Kemudian, setelah itu kami langsung menuju counter money changer untuk menukar uang dan ke counter pemesanan taksi silver bird di bandara.

Pak supir taksi membawa kami ke hotel Novotel di daerah Mangga Dua. Mungkin saat itu saya beruntung karena kamar standard yang sudah dipesan sebelumnya penuh dan saya mendapat free upgrade di kamar yang lebih luas ukurannya. Hoho. View kolam renang plus private balcony dan ruang tamu terpisah dengan ruang tidur. Setelah menaruh koper di kamar, kami langsung menuju tempat makan di lantai 5 yang bersebelahan dengan kolam renang. Saya pilih sapi lada hitam. Hmm, nyam nyam.. ga ada yang lebih enak memang dari makanan di kampung halaman sendiri.

Hari yang melelahkan dan saya pun tertidur. Sampai jumpa besok!

2 comments:

Unknown said...

글 보려고 보니 인도네시아어네!!ㅜ

Ayu Nuradi said...

wah kakak, enak banget deehh, hha, mupeeeng :D

oo, ternyata diam2 ke jakarta kak mutia, hhe